Suatu ketika ada seorang penjual topi yang berjalan
melintasi hutan. Cuaca saat itu sangat panas.
Ia lalu memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah sebuah pohon
besar. Sebelum merebahkan diri, ia
meletakkan keranjang berisi topi-topi dagangan di sampingnya.
Beberapa jam ia terlelap dan terbangun oleh suara-suara
ribut. Hal pertama yang disadarinya
adalah bahwa semua topi dagangannya telah hilang. Kemudian ia mendengar suara monyet-monyet di
atas pohon.
Ia mendongak ke atas. Betapa terkejutnya ia melihat pohon
itu penuh dengan monyet. Dan, semua
monyet itu mengenakan topi-topinya.
Penjual topi itu terduduk dan berpikir keras bagaimana
caranya ia bisa mendapatkan kembali topi-topi dagangannya yang sekarang sedang
dibuat main-main oleh monyet-monyet itu.
Ia berpikir dan berpikir, dan mulai menggaruk-garukkan kepalanya. Lalu
ia melihat monyet-monyet itu ternyata menirukan tingkah lakunya.
Kemudian, ia melepas topinya dan mengipas-ngipaskan ke
wajahnya. Dan monyet-monyet itu pun
melakukan hal yang sama.
Aha..! Ia pun mendapat ide..!
Lalu ia membuang topinya ke tanah, dan monyet-monyet itu
juga membuang topi-topi di tangan mereka ke tanah. Segera saja si penjual itu mengumpulkan dan
mendapatkan kembali semua topi-topinya.
Ia pun melanjutkan perjalanannya. Lima puluh tahun kemudian,
cucu dari si penjual topi itu juga menjadi seorang penjual topi juga dan telah
mendengar cerita tentang monyet-monyet itu dari kakeknya.
Suatu hari, persis seperti kakeknya, ia melintasi hutan yang
sama. Udara sangat panas. Ia beristirahat di bawah pohon yang sama dan
meletakkan keranjang berisi topi-topi dagangan di sampingnya.
Sekali lagi, ketika terbangun ia menyadari kalau
monyet-monyet telah mengambil semua topi-topinya. Ia pun teringat akan cerita kakeknya. Ia mulai menggaruk-garuk kepala, dan
monyet-monyet itu menirukannya. Ia
melepas topinya dan mengipasngipaskan ke wajahnya, monyet-monyet itu masih
menirukannya.
Nah, sekarang ia merasa yakin akan ide kakeknya. Kemudian ia
melempar topinya ke tanah. Tapi kali ini
ia yang terkejut, karena monyet-monyet itu tidak menirukannya dan tetap
memegangi topi itu erat-erat. Kemudian, seekor monyet turun dari pohon,
mengambil topi yang dilemparkan oleh cucu pedagang topi itu, lalu menepuk bahunya
sambil berkata,
”Emangnya elo aja yang punya kakek...?”
Cerita Lucu Lainnya Adzan Magrib
No comments:
Post a Comment